Resik Sumber Mrunut
Banaran V, Banaran, Playen
Karena letaknya yang berdekatan dengan sungai maka disaat musim penghujan air sungai kadang meluap yang kemudian merendam sumber mrunut, apalagi ditambah dengan kondisi penyempitan dan pendangkalan, menjadikan hampir setiap musim penghujan selalu terendam air dari luapan sungai tersebut. Akibatnya sumber mrunut menjadi tertutup lumpur dan lama kelamaan mati tak mengalir lagi.
Komunitas Resan lokal bersama Komunitas Resan Gunungkidul dibantu beberapa warga setempat pada hari minggu tanggal 08 Oktober 2023 melakukan pembersihan dan pengerukan kembali. Hadir juga Mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sedang melakukan riset tentang 'Pengaruh Gerakan Resan Untuk Masyarakat' juga ikut membantu kami.
Selama proses penggalian dan pengerukan kami dipandu oleh Mbah Karsono dan Mbah Yati, beliau bercerita banyak sekali tentang sejarah, macam pohon resan yang pernah ada, hingga perkiraan arah mata air dan kedalaman sumber diwaktu dulu. " Sak dedeg, sak pengawe " ( setinggi badan, sejangkauan tangan menggapai ) begitu ceritanya memperkirakan kedalaman mata air sumber mrunut. Juga terdapat batas kedalaman berupa batuan dasar sumber " Tlatar " ungkapnya.
Berkat arahan dari beliau maka benar saja kami menemukan sumber mata air yang telah lama tertutup lumpur dan tak mengalir itu. " Lor Wetan " ( timur laut ) adalah arah yang sejak awal di sampaikan oleh Mbah Karsono kini mulai keluar air lagi. Mengalir jernih meskipun masih dalam debit yang kecil, mungkin karena sudah terlalu lama tertimbun, juga dampak musim kemarau panjang yang sedang terjadi saat ini. Mudah-mudahan saja dimusim penghujan nanti debit air-nya bisa kembali seperti semula dan tidak tertutup lagi.
Terimakasih:
Warga Banaran dan sekitarnya
Mahasiswa UGM
Komunitas Kadang Resan
Komunitas Resan Gunungkidul
