Sampah bekas botol kemasan air mineral yang diisi air ini kami sebut sebagai 'infus'. Sebuah upaya 'nyangoni' atau memberi bekal hidup untuk bibit pohon yang telah dirilis ke alam. Idealnya, air ditambah setiap dua minggu sekali, tapi karena keterbatasan kami, sangat ideal ketika yang merawat adalah masyarakat sekitar.
Poin membangun kesadaran bersama menjadi satu hal yang mendasar, karena ini adalah implementasi dari marwah gerakan Resan Gunungkidul, yakni gerakan konservasi berbasis masyarakat. Tak mudah memang, butuh konsistensi dan kesabaran tak berujung.. sesulit apapun, harus terus dilakukan, karena masa depan kehidupan Bumi sebagai ruang hidup bersama, tergantung bagaimana kita memperlakukan alam saat ini..